Senin, 17 November 2014

Register Memori

Register adalah memori berukuran sangat kecil dengan kecepatan akses sangat tinggi. Register digunakan untuk menyimpan data dan instruksi yang sedang diproses, sementaraitu data dan instruksi lainnya yang menunggu giliran diproses akan disimpan dalam main memory.

Register di dalam CPU terdiri atas :

1.    Instruction Register (IR) digunakan untuk menyimpan instruksi yang sedang
diproses.

2.    Program Counter (PC) adalah register yang digunakan untuk menyimpan alamat
lokasi main memory yang berisi instruksi yang sedang diproses. Selama proses
berlangsung, isi PC diubah menjadi alamat main memory yang berisikan instruksi
berikutnya yang akan diproses. Hal ini memungkinkan untuk melacak jejak
instruksi selanjutnya di main memory.

3.    General purpose register, yaitu register yang mempunyai berbagai macam fungsi
yang berhubungan dengan data yang sedang diproses. Misal, jika digunakan untuk
menampung data yang sedang diolah disebut sebagai operand register, sedangkan
jika digunakan untuk menampung hasil olahan disebut sebagai accumulator.

4.    Memory Data Register (MDR), yaitu register yang digunakan untuk menampung data
atau instruksi yang dikirimkan dari main memory ke CPU, atau menampung data yang
akan disimpan ke main memory sebagai hasil olahan CPU.

5.    Memory Address Register (MAR) digunakan untuk menampung alamat data atau
instruksi pada main memory yang akan diambil atau yang akan diletakkan.


MDR (Memory Data Register)

MDR atau MEMORY DATA REGISTER dari namanya saja mungkin kita sudah dapat menangkap apa fungsi nya, langsung saja tersirat dalam ingatan kita bahwa itu merupakan penyimpan data atau pemberi alamat bagi data namun pada dasarnya MDR adalah daftar unit kontrol komputer yang berisi data yang akan disimpan dalam penyimpanan komputer (misalnya RAM),atau data setelah mengambil dari penyimpanan komputer. Kerjanya seperti buffer dan memegang apa pun yang akan disalin dari memori siap untuk prosesor untuk menggunakannya.

MDR adalah setengah dari antarmuka minimal antara microprogram dan penyimpanan komputer, setengah lainnya adalah alamat memori mendaftar.
Antarmuka memori yang jauh lebih kompleks ada, tapi ini adalah yang paling sederhana yang dapat bekerja.MDR berisi nilai data yang diambil atau disimpan. Kita mungkin tergoda untuk mengatakan bahwa MDR harus W bit lebar, di mana W adalah ukuran sel. Namun pada kebanyakan komputer ukuran sel hanya 8-bit, dan sebagian besar nilai data yang menempati beberapa sel. Jadi ukuran MDR biasanya kelipatan dari 8. Nilai-nilai khas lebar MDR adalah 32 dan 64 bit, yang akan memungkinkan kita untuk mengambil, dalam satu langkah, baik integer atau nilai riil.


Proses kerja MDR

Proses penyimpanan data ke dalam memory dilakukan dengan cara menununjuk lokasi memory tempat data akan disimpan, lalu data yang akan disimpan dimasukkan ke MDR untuk disampaikan ke lokasi itu.Misalnya data itu akan disimpan pada lokasi 502 maka pertama yang dilakukan adalah mengisi register serbaguna R0 dengan angka 502.Pindahkan isi register serbaguna R0 ke MAR, sehingga sekarang MAR akan menunjuk lokasi memory 502.





MAR (Memory Address Register) 

MAR (Memory Address Register) atau register penunjuk alamat memori merupakan register yang menampung alamat data atau instruksi pada main memory yang akan diakses, baik itu yang akan diambil (dibaca) maupun yang akan diletakkan (disimpan/ditulis). Register ini berisi alamat dari data dan dihubungkan pada bus alamat, sehingga dapat menspesifikasikan alamat di dalam memori untuk operasi baca atau simpan/tulis.
 Alamat dari main memory (tempat data berada), diletakan di MAR dan dikirimkan ke main memory melalui address bus. Selama komputer bekerja, alamat dalam pencacah program ditahan (latched) pada MAR. Setelah itu MAR akan mengirimkan alamat ke dalam RAM dan operasi membaca dilaksanakan.
MAR adalah register yang mencatat alamat memori yang akan diakses (baik yang akan ditulisi maupun yang akan dibaca). (Hariyanto, Bambang. 1997. Sistem Operasi Revisi Keempat)


MAR berfungsi sebagai komponen yang diperintahkan oleh IR dan Control Unit untuk mencari dan menampung alamat data serta instruksi dalam sebuah Main Memory.


Proses kerja MAR (antara CPU dan memory)

MAR merupakan salah satu register yang digunakan sebagai interface antara CPU dan main memory. MAR menampung alamat data atau instruksi yang dikirim dari main Memory ke CPU atau yang akan direkamkan ke Main Memory

Minggu, 16 November 2014

Perang Diponegoro (1825-1830)

    1.   Sejarah Perang Diponegoro

    Setelah kekalahannya dalam Peperangan era Napoleon di Eropa, pemerintah Belanda yang berada dalam kesulitan ekonomi berusaha menutup kekosongan kas mereka dengan memberlakukan berbagai pajak di wilayah jajahannya, termasuk di Hindia Belanda. Selain itu, mereka juga melakukan monopoli usaha dan perdagangan untuk memaksimalkan keuntungan. Pajak-pajak dan praktek monopoli tersebut amat mencekik rakyat Indonesia yang ketika itu sudah sangat menderita.

    Untuk semakin memperkuat kekuasaan dan perekonomiannya, Belanda mulai berusaha menguasai kerajaan-kerajaan lain di Nusantara, salah satu di antaranya adalah Kerajaan Yogyakarta. Ketika Sultan Hamengku Buwono IV wafat, kemenakannya, Sultan Hamengku Buwono V yang baru berusia 3 tahun, diangkat menjadi penguasa. Akan tetapi pada prakteknya, pemerintahan kerajaan dilaksanakan oleh Patih Danuredjo, seseorang yang mudah dipengaruhi dan tunduk kepada Belanda. Belanda dianggap mengangkat seseorang yang tidak sesuai dengan pilihan/adat keraton.

    Pada pertengahan bulan Mei 1825, pemerintah Belanda yang awalnya memerintahkan pembangunan jalan dari Yogyakarta ke Magelang lewat Muntilan, mengubah rencananya dan membelokan jalan itu melewati Tegalrejo. Rupanya di salah satu sektor, Belanda tepat melintasi makam dari leluhur Pangeran Diponegoro (RM Ontowiryo). Hal ini membuat Pangeran Diponegoro tersinggung dan memutuskan untuk mengangkat senjata melawan Belanda. Ia kemudian memerintahkan bawahannya untuk mencabut patok-patok yang melewati makam tersebut. Namun Belanda tetap memasang patok-patok tersebut bahkan yang sudah jatuh sekalipun. Karena kesal, Pangeran Diponegoro mengganti patok-patok tersebut dengan tombak.

     Belanda yang mempunyai alasan untuk menangkap Pangeran Diponegoro karena dinilai telah memberontak, pada 20 Juli 1825 mengepung kediaman beliau di Tegalrejo. Terdesak, Pangeran beserta keluarga dan pasukannya menyelamatkan diri menuju barat hingga Desa Dekso di Kabupaten Kulonprogo, dan meneruskan ke arah selatan hingga tiba di Goa Selarong yang terletak lima kilometer arah barat dari Kota Bantul. Sementara itu, Belanda —yang tidak berhasil menangkap Pangeran Diponegoro— membakar habis kediaman Pangeran.

     Pangeran Diponegoro kemudian menjadikan Goa Selarong, sebuah goa yang terletak di Dusun Kentolan Lor, Guwosari Pajangan Bantul, sebagai basisnya. Pangeran menempati goa sebelah Barat yang disebut Goa Kakung, yang juga menjadi tempat pertapaan beliau. Sedangkan Raden Ayu Retnaningsih (selir yang paling setia menemani Pangeran setelah dua istrinya wafat) dan pengiringnya menempati Goa Putri di sebelah Timur.

     Setelah penyerangan itu, dimulailah sebuah perang besar yang akan berlangsung 5 tahun lamanya. Di bawah kepemimpinan Diponegoro, rakyat pribumi bersatu dalam semangat "Sadumuk bathuk, sanyari bumi ditohi tekan pati"; sejari kepala sejengkal tanah dibela sampai mati. Selama perang, sebanyak 15 dari 19 pangeran bergabung dengan Diponegoro. Perjuangan Diponegoro dibantu Kyai Mojo yang juga menjadi pemimpin spiritual pemberontakan. Dalam perang jawa ini Pangeran Diponegoro juga berkoordinasi dengan I.S.K.S. Pakubowono VI serta Raden Tumenggung Prawirodigdoyo Bupati Gagatan.
    Dalam perjuangannya, Pangeran Diponegoro mendapat dukungan dari rakyat, ulama dan juga kaum bangsawan. Dari kaum bangsawan ada Pangeran Mangkubumi, Pangeran Joyokusumo dan lain-lain. Sementara dari kaum ulama ada Kiai Mojo, Haji Mustopo, Haji Badaruddin dan Alibasha Sentot Prawirodirdjo.

    Dalam usaha membangkitkan semangat juang, Kiai Mojo selalu membakar keberanian para pejuang. Beliau menetapkan bahwa tujuan perang ini adalah Jihad yang harus dilakukan semua umat Islam untuk melawan orang-orang yang menyebabkan penderitaan dan kehancuran disegala bidang.

    Pada tahun 1825-1826, pasukan Pangeran Diponegoro mendapat banyak kemenangan. Daerah Pacitan berhasil dikuasai pada tanggal 6 Agustus 1825, menyusul kemudian Purwodadi pada tanggal 28 Agustus 1825. Pertempuran semakin meluas meliputi Banyumas, Pekalongan, Semarang, Rembang, Madiun, Kertosono dan lain-lain. Pangeran Diponegoro menugaskan Pangeran Adiwinoto dan Mangundipuro memimpin perlawanan di daerah Kedu, Pangeran Abubakar dan Tumenggung Joyomustopo, mengadakan perlawanan di daerah Lowanu, sedangkan untuk daerah Kulonprogo diserahkan kepada Pangeran Adisuryo dan anaknya Pangeran Sumenegoro untuk memimpin perjuangan, Tumenggung Cokronegoro di wilayah Gemplong, untuk wilayah sebelah utara kota Jogjakarta perjuangan dikomandoi oleh paman Diponegoro yaitu Pangeran Joyokusumo, beliau dibantu oleh Tumenggung Surodilogo, di bagian timur kota Jogjakarta diembankan kepada Suryonegoro dan Suronegoro,  markas besar di selarong dipimpin oleh Joyonegoro Sumodiningrat dan juga Joyowinoto, sedangkan untuk daerah Gunung kidul dipimpin oleh Pangeran Singosari dan Warsokusumo, di daerah Pajang  pimpinan perang diembankan kepada Mertoloyo, Wiryokusumo, Sindurejo dan Dipodirjo, di daerah sukowati juga ditempatkan pasukan perlawanan yang dipimpin oleh Kartodirjo, wilayah strategis Semarang dipimpin oleh Pangeran Serang, sedangkan untuk daerah Madiun, Magetan dan Kediri,dipimpin oleh Mangunnegoro,

    Pada tanggal 28 Juli 1826 pasukan Alibasha Sentot Prawirodirdjo mendapat kemenangan diwilayah Kasuran. Pada tanggal 30 Juli 1826 Pangeran Diponegoro memenangkan pertempuran di wilayah Lengkong. Kemudian tanggal 28 Agustus 1826, Pangeran Diponegoro mendapat kemenangan yang gemilang di Delanggu. Oleh rakyat, Pangeran Diponegoro diangkat menjadi sultan dengan gelar Sultan Abdulhamid Cokro Amirulmukminin Sayidin Panotogomo Kalifatullah Tanah Jowo.

    Tidak terhitung berapa kerugian yang diderita oleh Belanda akibat perlawanan pasukan Pangeran Diponegoro. Kekalahan demi kekalahan dialami oleh pasukan Belanda dalam menghadapi perang gerilya. Akhirnya pada tahun 1827, Jenderal De Kock menggunakan siasat Benteng Stelsel. Siasat ini untuk mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro dengan jalan membangun benteng-benteng sebagai pusat pertahanan dan untuk memutuskan hubungan pasukan Diponegoro dengan daerah lain.
    Belanda juga mendatangkan bala bantuan dari Sumatra Barat untuk menghadapi perlawanan pasukan Diponegoro. Taktik lain yang digunakan Belanda untuk melemahkan pasukan Pangeran Diponegoro adalah mendekati para pimpinan pasukan  agar mau menyerah dan memihak Belanda. Siasat ini berhasil, Pangeran Notodiningrat putra Pangeran Mangkubumi menyerah  pada tanggal 18 April 1828. Pangeran Aria Papak menyerah pada bulan Mei 1828. Kemudian pada tanggal 31 Oktober 1828, Kiai Mojo berunding dengan Belanda. Perundingan dilakukan di desa Mlangi. Perundingan gagal dan Kiai Mojo ditangkap kemudian diasingkan ke Minahasa sampai akhirnya wafat pada tahun 1849
    Pemimpin lainnya yang masih gigih berjuang adalah Alibasha Sentot Prawirodirdjo. Pada tanggal 20 Desember 1828 berhasil menyerang benteng Belanda di daerah Nanggulan. Untuk menghadapi perlawanan Sentot, Jenderal De Kock melakukan pendekatan agar ia mau berunding. Belanda kemudian minta bantuan dari Pangeran Ario Prawirodiningrat, bupati Madiun untuk membujuk Sentot. Usaha ini berhasil, pada tanggal 17 Oktober 1829 diadakan perundingan perdamaian dengan syarat : Sentot tetap menjadi pemimpin pasukan dan pasukannya tidak dibubarkan, selain itu ia dan pasukannya tetap diperbolehkan memakai sorban. Pada tanggal 24 Oktober 1829 Sentot dan pasukannya memasuki kota Jogjakarta. Kemudian oleh Belanda dikirim ke Sumatra Barat. Karena ia kemudian bergabung dengan kaum Padri, Sentot lalu ditangkap dan dibuang ke Cianjur, kemudian dipindahkan ke Bengkulu sampai akhirnya meninggal tahun 1855.

    Dengan menyerahnya Sentot, kekuatan Pangeran Diponegoropun semakin berkurang. Apalagi setelah putranya yang bernama Pangeran Dipokusumo menyerah pada Belanda di tahun 1830. Walaupun sudah banyak yang menyerah tetapi Pangeran Diponegoro masih tetap bertahan melakukan perlawanan. Pada tanggal 21 September 1829 Belanda mengeluarkan pengumuman bahwa siapa saja yang dapat menangkap Pangeran Diponegoro akan mendapat hadiah 20.000 ringgit. Tetapi usaha ini tidak berhasil.

    Setelah berjuang dengan gigih akhirnya Pangeran Diponegoro bersedia berunding dengan Belanda. Pada tanggal 8 Maret 1830 dengan pasukannya yang masih setia telah memasuki wilayah Magelang. Tetapi Pangeran Diponegoro minta perundingan diundur karena bertepatan dengan bulan Ramadhan.

    Pertemuan pertama antara Pangeran Diponegoro dengan pihak Belanda yang diwakili Kolonel Cleerens dilakukan pada tanggal 16 Februari 1830 didesa Remo Kamal, ditetapkan apabila perundingan mengalami kegagalan, Pangeran Diponegoro diperkenankan kembali ke markasnya.

    Pada tanggal 28 Maret 1830 perundingan berikutnya dilakukan di rumah Residen Kedu. Perundingan tidak mencapai kata sepakat. Jenderal De Kock ternyata mengingkari janjinya karena pada saat Pangeran Diponegoro hendak meninggalkan meja perundingan, beliau ditangkap oleh pasukan Belanda. Hari itu juga Pangeran Diponegoro diasingkan ke Ungaran, kemudian dibawa ke Gedung Karesidenan Semarang, dan langsung ke Batavia menggunakan kapal Pollux pada 5 April.
   
    Pada tanggal 11 April 1830 sampai di Batavia dan ditawan di Stadhuis. Sambil menunggu keputusan penyelesaian dari Gubernur Jenderal Van den Bosch. Tanggal 30 April 1830 keputusan pun keluar. Pangeran Diponegoro, Raden Ayu Retnoningsih, Tumenggung Diposono dan istri, serta para pengikut lainnya seperti Mertoleksono, Banteng Wereng, dan Nyai Sotaruno akan dibuang ke Manado. 3 Mei 1830 Diponegoro dan rombongan diberangkatkan dengan kapal Pollux ke Manado dan ditawan di benteng Amsterdam. Pada tahun1834 dipindahkan ke benteng Rotterdam di Makassar, Sulawesi Selatan. Pada 8 Januari 1855 Pangeran Diponegoro wafat dan dimakamkan di Makassar.

    Akibat perang ini, Belanda menderita kerugian yang sangat besar. Dan merupakan perang yang paling menguras tenaga dan biaya. Tercatat setidaknya 8.000 prajurit Belanda tewas dan sekitar 7.000 penduduk pribumi menjadi korban perang ini serta kurang lebih 20.000 gulden habis untuk membiayai perang ini.

    Atas perjuangan beliau pemerintah menetapkan Pangeran Diponegoro sebagai Pahlawan Nasional.

2. Sebab Perang Diponegoro
a) Sebab-sebab umum

– Kekuasaan raja-raja di Yogyakarta semakin sempit karena daerah pantai utara Jawa Tengandikuasai Belanda
– Golongan bangsawan sangat kecewa karena Belanda melarang kaum bangsawan untuk menyewakan tanahnya kepada pihak partikelir
– Kaum ulama Islam merasa resah karena berkembangnya kebudayaan barat yang sangat mengganggu dan bertentangan dengan agama
– Kehidupan rakyat semakin menderita karena Belanda melakukan tindakan pemerasan
– Pangeran Diponegoro merasa kecewa tidak diangkat menjadi pengganti raja, melainkan hanya sebagai wali raja.
b) Sebab khusus

Belanda merencanakan pembangunan jalan yang menerobos tanah Pangeran Diponegoro dan makam leluhurnya. Pangeran Diponegoro dengan tegas menentang rencana itu. Sebagai unjuk protes patok-patok untuk pembuatan jalan dicabut dan diganti dengan tombak-tombak.

3. Akibat Perang Diponegoro

a. Banyak menghabiskan kas belanda
b. Kekuatan para Raja/Bangswan di jogjakarta dan surakarta berkurang
c. Belanda mendapatkan beberapa wilayah di jogjakarta dan surakarta





Rabu, 12 November 2014

Flip Flop

Flip-flop adalah rangkaian utama dalam logika sekuensial. Counter, register serta rangkaian sekuensial lain disusun dengan menggunakan flip-flop sebagai komponen utama. Flip-flop adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian ini mampu melakukan proses penyimpanan data sesuai dengan kombinas imasukan yang diberikan kepadanya. Data yang tersimpan itu dapat dikeluarkan sesuai dengan kombinasimasukan yang diberikan.
           
Sedangkan fungsi rangkaian flip-flop yang utama adalah sebagai memori (menyimpan informasi) 1 bit atau suatu sel penyimpan 1 bit. Selain itu flip-flop juga dapat digunakan pada Rangkaian Shift Register, rangkaian Counter dan lain sebagainya.

Macam - macam Flip-Flop:

1. RS Flip-Flop
RS Flip-Flop yaitu rangkaian Flip-Flop yang mempunyai 2 jalan keluar Q dan Q (atasnya digaris). Simbol-simbol yang ada pada jalan keluar selalu berlawanan satu dengan yang lain. RS-FF adalah flip-flop dasar yang memiliki dua masukan yaitu R (Reset) dan S (Set). Bila S diberi logika 1 dan R diberi logika 0, maka output Q akan berada pada logika 0 dan Q not pada logika 1. Bila R diberi logika 1 dan S diberi logika 0 maka keadaan output akan berubah menjadi Q berada pada logik 1 dan Q not pada logika 0.


Sifat paling penting dari Flip-Flop adalah bahwa sistem ini dapat menempati salah satu dari dua keadaan stabil yaitu stabil I diperoleh saat Q =1 dan Q not = 0, stabil ke II diperoleh saat Q=0 dan Q not = 1




Dengan adanya gerbang AND tersebut, R dan S akan berkeadaan 0 bila pulsa penabuh CP (Clock Pulse) berkeadaan 1 dan flip-flop tidak akan berubah keadaan. Tanpa pulsa penabuh, artinya CP=0, maka apapun perubahan yang terjadi pada masukan R dan S tidak akan mengubah keadaan flip-flop. Rangkaian flip-flop itu akan merasakan keadaan R dan S hanya bila CP= 1. Tabel kebenaran flip-flop RS ditabuh ini untuk CP= 1 tepat sama dengan tabel kebenaran rangkaian dasar flip-flop RS.
Perlu dicatat bahwa dalam bentuk rangkaian terpadu banyak flip-flop RS yang diberikan kelengkapan untuk menyetel dan mereset flip-flop melalui masukan terpisah yang diberi nama masukan PRESET dan CLEAR, misalnya IC tipe SN74279 atau SN74LS279.


2. Flip-flop D
Nama flip-flop ini berasal dari Delay. Flip-flop ini mempunyai hanya satu masuk­an, yaitu D. Jenis flip-flop ini sangat banyak dipakai sebagai sel memori dalam komputer. Pada umumnya flip-flop ini dilengkapi masukan penabuh se­perti di­tunjukkan pada Gambar 6.10. Keluaran flip-flop D akan mengikuti apapun keadaan D pada saat penabuh aktif, yaitu: Q+= D.
Perubahan itu terjadi hanya apabila sinyal penabuh dibuat berlogika 1 (CP=1) dan tentunya akan terjadi sesu­dah selang waktu tertentu, yaitu selama tundaan waktu pada flip-flop itu. Bila masukan D berubah selagi CP = 0, maka Q tidak akan terpengaruh. Keadaan Q se­lama CP= 0 adalah keadaan masukan D tepat sebelum CP berubah menjadi 0. Di­katakan keadaan keluaran Q dipalang (latched) pada keadaan D saat perubahan CP dari aktif ke tak-aktif. Dapat dilihat bahwa sebenarnya flip-flop D berfungsi seperti apa yang dila­kukan oleh flip-flop JK bila masukan masukan K dihubungkan dengan komple­men masukkan J.





3. Flip Flop T
Nama flip-flop T diambil dari sifatnya yang selalu berubah keadaan setiap ada sinyal  pemicu  (trigger) pada masukannya. Input T merupakan satu-satunya masukan yang ada pada flip-flop jenis ini sedangkan keluarannya tetap dua, seperti semua flip-flop pada umumnya. Kalau keadaan keluaran flip-flop 0, maka setelah adanya sinyal pemicu keadaan-berikut menjadi 1 dan bila keadaannya 1, maka setelah adanya pemicuan keadaannya berubah menjadi 0. Karena sifat ini sering juga flip-flop ini disebut sebagai flip-flop toggle (berasal dari skalar toggle/pasak).






4. Flip Flop CRS

CRS Flip-flop adalah clocked RS-FF yang dilengkapi dengan  sebuah terminal pulsa clock. Pulsa clock ini berfungsi  mengatur keadaan Set dan Reset. Bila pulsa clock berlogik 0, maka perubahan logik pada input R dan S tidak akan  mengakibatkan perubahan pada output Q dan Qnot. Akan  tetapi apabila pulsa clock berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S dapat mengakibatkan perubahan pada output Q dan Q not.






5. Flip Flop JK

Flip-flop JK yang diberi nama berdasarkan nama masukannya, yaitu J dan K. Flip-flop ini mengatasi kelemahan flip-flop RS, yang tidak mengizinkan pem­berian masukan R=S= 1, dengan meng-AND-kan masukan dari luar dengan keluaran seperti dilakukan pada flip-flop T. Dengan susunan ini, maka masukan J dan K berfungsi tepat sama dengan masukan S dan R pada flip-flop RS, kecuali untuk J=K=1. Kalau pada flip-flop RS masukan R=S=1 terlarang, maka pada flip-flop JK, masukan J=K=1 akan membu­at flip-flop JK berfungsi seperti flip-flop T.



Rangkaian Flip Flop adalah rangkaian yang dapat bekerja hanya dengan dua buah input dan output secara berlawanan. Rangkaian ini juga memiliki dua arus stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Sirkuit yang terdapat pada setiap rangkaian dapat dibuat untuk mengubah arus dengan sinyal yang dimasukan pada satu atau lebih input kontrol dan juga memiliki satu atau dua output. Flip flop juga merupakan rangkaian penting dalam sistem elektronik digital dan juga elemen penyimpanan dasar pada logika sekuensial yang digunakan pada komputer, alat komunikasi dan tipe elektronik lainnya.

Rangkaian Flip Flop terdiri dari beberapa jenis, antara lain jenis S-C Flip-Flop atau biasa disebut S-R Flip-Flop, J-K Flip-Flop, D Flip-Flop dan T Flip-Flop. Pada rangkaian S-C Flip-Flop memiliki kekurangan, yaitu dua buah inputnya tidak boleh sama, jika terjadi dapat kita perbaiki dengan tambahan rangkaian J-K Flip-Flop. Sedangkan untuk rangkaian D (Delay) Flip-Flop dan T (Togle) Flip-Flop merupakan gabungan dari jenis rangkaian S-C Flip-Flop dan J-K Flip-Flop yang digunakan secara khusus.

Flip-Flop atau Latch dapat digunakan sebagai penyimpanan data, seperti untuk menyimpan data memori. Ketika menggunakan Read-only Memory, output dan keadaan selanjutnya tidak hanya bergantung pada input awalnya saja, namun juga pada keadaan yang sekarang. Selain untuk menyimpan data, Flip-Flop juga dapat digunakan untuk menghitung detak atau mengsinkronisasikan input signal waktu variable untuk beberapa signal waktu direferensi.

Berikut ini Skema Rangkaian Flip Flop





Daftar Komponen :
R1     = 22K Ohm
R3     = 22K Ohm
R2     = 150 Ohm
R4     = 150 ohm
C1      = 47uF / 16 Volt
C2     = 47uF / 16 Volt
TR1   = FCS913
TR2   = FCS913
Baterai = 3 – 12 Volt


Apabila kita ingin membuat rangkaian flip flop sederhana. Maka, komponen yang dibutuhkan hanya transistor dan beberapa komponen dasar lainnya, seperti resistor dan kapasitor. Sedangkan, catu daya yang di butuhkan hanya sebesar 3 – 12 Volt DC.


Rangkaian ini juga tersusun dari beberapa rangkaian output dimana rangkaian ini kakan ditampilkan oleh dua buah LED (Light Emitting Diode) yang akan menyala berkedip secara bergantian. Karena lampu yang menyala berkedip inilah banyak orang menyebutnya dengan nama flip flop. 

Rabu, 29 Oktober 2014

Getaran, Gerak Harmonik Sederhana, Energi dalam gerak harmoni sederhana dan Aplikasi gerak harmonik sederhana

1.Pengertian Getaran
                Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan di mana kuat lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan.
                
Frekuensi : banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik

2. Gerak Harmonik Sederhana
        Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak balik secara teratur melalui titik keseimbangannya dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu sama atau konstan. Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai gerak harmonik. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis sederhana. 

Jenis Gerak Harmonik Sederhana
Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
  • Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya.
  • Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.

3. Energi dalam gerak harmoni sederhana
            Energi dalam Gerak Harmonik Sederhana dalam bentuk energi mekanik (penjumlahan antara energi potensial dan energi kinetik). Energi potensial adalah energi yang di sebabkan karena simpangan benda pada sebuah getaran, sedangkan energi kinetik adalah energi karena kecepatan sebuah benda. Secara matematik besar energi mekanik akan dinyatakan dengan persamaan berikut :

E.mekanik = potensial + kinetik

Dengan catatan energi potensial dan kinetik pada GHS adalah :

Ep = 1/2ky2   Ek = 1/2 mv2





4.  Aplikasi gerak harmonik sederhana
            Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita sering bertemu dengan aplikasi dari ayunan maupun pegas. Salah satu contoh yang palingsederhana dan paling dekat dengan kita adalah pegas pada springbed. Banyak orang yang menggunakan spring bed dengan tujuan memperoleh kenyamanan saat tidur. Kenyamanan ini diperoleh dari getaran atau gerakan periodik yang berasal dari pegas yang terdapat didalam spring bed yang dicampur dengan spons. Prinsip kerja dari springbed ini adalah apabila terdapat beban maka pegas akan bergerak naik-turun melewati titik setimbangnya dan dalam waktu tertentu pegas akan berhenti pada posisi atau keadaan semula. Getaran pada pegas spring bed ini hanya bergerak vertical (naik-turun), pegas yang digunakan pada spring bed ini berjenis pegas koil. Getaran yang terjadi pada spring bed ini adalah getaran teredam,dimana sponslah yang menjadi peredamnya. Hal inilah yang membuat pegas pada spring bed dalam waktu tertentu akan berhenti (tidak bergerak terus menerus).
            Selain diterapkan pada spring bed, aplikasi pegas juga sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada bidang pemesinan dan mekanik. Contoh lainnya adalah pegas sebagaiShockabsorber pada mobil. Jam Mekanik, dan Garpu tala

° Shockabsorber pada mobil

            Peredam kejut (shockabsorber) pada mobil memiliki komponen pada bagian atasnya terhubung dengan piston dan dipasangkan dengan rangka kendaraan. Bagian bawahnya, terpasang dengan silinder bagian bawah yang dipasangkan dengan as roda. Fluidakental menyebabkan gaya redaman yang bergantung pada kecepatan relatif dari kedua ujung unit tersebut. Hal ini membantu untuk mengendalikan guncangan pada roda.

° Jam mekanik
            Roda keseimbangan dari suatu jam mekanik memiliki komponen pegas. Pegas akan memberikan suatu torsi pemulih yang sebanding dengan perpindahan sudut dan posisi kesetimbangan. Gerak ini dinamakan Gerak Harmonik Sederhana sudut (angular).

° Garpu Tala
            Garpu tala dengan ukuran yang berbeda menghasilkan bunyi dengan pola titi nada yang berbeda. Makin kecil massa m pada gigi garpu tala, makin tinggi frekuensi osilasi dan makin tinggi pola titi nada dari bunyi yang dihasilkan garpu tala.


Minggu, 12 Oktober 2014

MAJAS

Majas atau Gaya Bahasa adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menimbulkan kesan imajinatif atau menciptakan efek-efek tertentu bagi pembaca atau pendengarnya. Pada dasarnya majas yang perlu kita ketahui terdiri atas: 
1). Majas Perbandingan
2). Majas Pertentangan
3). Majas Sindiran
4). Majas Penegasan

A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. 

1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama

2) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara
Contoh:
a) Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
b) Raja siang keluar dari ufuk timur
c) Jonathan adalah bintang kelas dunia.
d) Harta karunku (sangat berharga)
e) Dia dianggap anak emas majikannya.
f) Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
c) Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a) Ia terkenal sebagai buaya darat.
b) Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
c) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
d) Melati, lambang kesucian
e) Teratai, lambang pengabdian

6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
b) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
c) Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)

7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
    Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
    Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

8. Simile:
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh: 
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

9. Majas Pars pro toto:
Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. 
contoh: Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.

10. Majas Totum pro parte: 
Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian. 
contoh: Indonesia bertanding volly melawan Thailand.


11. Majas Eufimisme: 
Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus. 
contoh: Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?

12. Majas Disfemisme:
Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.

13. Majas Fabel: 
Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata. 
contoh: Perilakunya seperti ular yang menggeliat.

14. Majas Parabel: 
Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.


15. Majas Perifrasa: 
Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.


16. Majas Eponim: 
Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata. 
contoh:Kita bermain ke rumah Ina.


17.Majas  Alusio: 
Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. 
Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya


18.Majas Antonomasia: 
Adalah yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. 
Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.


19.Majas Aptronim: 
          Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.

20.Majas Hipokorisme: 

Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.


21.Majas Depersonifikasi: 
Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.

B. Majas Pertentangan 
Majas Pertentangan adalah kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar. 

1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?

C. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. 

1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.

2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.

3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

D. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. 

1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.

2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban

4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.

6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.

7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?